Saturday 6 June 2015

Habil dan Qabil

Bismillahhirrohmannirrohiim

"Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil):'Aku pasti membunuhmu.' Berkata Habil:'Sesungguhnya Allah hanya menerima (kurban) dari orang-orang yang bertakwa.'"
- 5:27

Sifat dasar manusia ada banyak. Dengan asumsi manusia tidak mungkin hanya memiliki satu sifat saja, maka kombinasi sifat yang bisa dimiliki manusia akan melimpah juga. Itulah yang menyebabkan manusia bisa berbeda antara satu dengan yang lain. Dengan tingkat kompleksitasi tinggi, sedemikian rupa sehingga seorang manusia bisa jadi unik, bisa jadi standard. 

Pada awalnya manusia 2 tipe sifat berkebalikan sekaligus yaitu baik dan buruk dengan tingkat dominan yang sama. Hal ini didasari Allah tidak akan men-dzolimi ciptaannya. Tidak ada manusia yang ditakdirkan masuk neraka sejak dia lahir. Surga dan neraka adalah pilihan hidupnya kelak.

Kedua sifat yang saya jelaskan sebelumnya memiliki kecenderungan di salah satu sisi. Kecenderungan ini didasari oleh cara berfikir. Karena cara berfikir berpengaruh terhadap sugesti, kemudian sugesti membuat orang tersebut tenggelam dalam apa yang mereka anggap baik di fikiran mereka.

Ini hanya sebuah buah pikiran yang diawali dengan metode probabilitas yang didasari dengan hal-hal pasti yang bersumber dari kitab Allah, Al Qur'an.

Kembali pada kasus Habil dan Qabil. Dengan asumsi semua orang pada awalnya baik, maka sebuah cerita dimulai dari hidupnya 2 bersaudara yang damai.  Dalam kesehariannya, kedua bersaudara ini tanpa disadari dilatih dengan siapa lebih baik dari siapa. Karena seseorang yang lebih baik akan mendapatkan perlakuan yang lebih istimewa dari yang lain. Kompetisi demi kompetisi digulirkan dengan dasar menguji keimanan dari kedua bersaudara tersebut. Setelah berlalu beberapa kompetisi, seseorang dari 2 bersaudara tersebut memiliki hasil lebih baik dari pada yang lain. Bukan karena saudara yang lain lebih buruk, melainkan kemenangan berturut turut saudaranyalah yang membuat dia menjadi tidak sabaran dan salah mengambil pokok utama tujuan kompetisi tersebut. Yang dia pikirkan hanya menang menang menang. Hal ini menyebabkan dia berfikir pendek kemudian membunuh saudaranya. Kejadian ini selain terjadi antara Habil dan Qabil, juga terjadi antara Yusuf dan saudaranya dan akan terus berulang ketika kondisi di atas digulirkan.

Sebuah kondisi, sistem, dan lingkungan ada bukan untuk disalahkan. Karena hal itu semua sebenarnya hasil perbuatan sekumpulan manusia itu sendiri. Yang seharusnya dilakukan bukanlah memutuskan siapa yang salah, melainkan instrospeksi diri. Karena hal yang mudah diubah hanyalah hal yang ada pada diri sendiri. Seperti kata pepatah "mulailah dari dirimu sendiri". Perbaiki diri, ingatkan orang-orang sekitar, terus belajar. Loop yang seharusnya ada pada diri orang beriman.

Allah menciptakan 2 ciptaan super yaitu malaikat dan setan untuk menggambarkan baik dan buruk secara mutlak. Malaikat merupakan ciptaan super baik sifatnya, sedangkan setan merupakan ciptaan super buruk sifatnya. Tapi, pada dasarnya mereka semua tunduk dan selalu memuji Allah. Karena tingkatan super yang dimiliki akan sulit untuk dijadikan suri tauladan bagi manusia, maka Allah menurunkan nabi dan rosul untuk menggantikan sosok baik di bumi dan menggambarkan segala sifat buruk sebagai setan. Allah bercerita panjang lebar tentang nabi dan rosulNya di kitabNya bukan sekedar untuk cerita masalalu saja. Segala kondisi yang ada saat ini  sudah tergambar dalam kitabNya disertai dengan akibat apabila kondisi itu dibiarkan begitu saja. Semakin kita mengkonsepkan Allah, segala perintah Allah hanya akan jadi cerita masa lalu. 

"Dan diantara mereka ada yang mendengarkan bacaanmu dan Kami telah manjadikan hati mereka tertutup (sehingga mereka tidak) memahaminya dan telinganya tersumbat. Dan kalaupun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata,"ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang terdahulu." - 6:25

No comments: